Monday 17 November 2014

Situs Kelahiran Nabi Di Ratakan Oleh Pemerintah Saudi

Situs Kelahiran Nabi Di Ratakan Oleh Pemerintah Saudi

Dr Irfan Alawi yang tiga bulan lalu sempat mengabarkan rencana penghancuran situs sejarah kediaman dan makam Nabi Muhammad di Madinah, mengabarkan proyek penggusuran lain dijalankan oleh Kerajaan Arab Saudi. Pekan lalu, bangunan kerap disebut lokasi kelahiran Nabi di Makkah, rata dengan tanah.

Penghancuran ini seiring rencana Negeri Petro Dollar itu memperluas Masjidil Haram agar dapat menampung lebih banyak jamaah haji. Data lembaga riset Gulf Institute membenarkan bahwa 95 persen situs berusia lebih dari seabad di dua kota suci umat Islam sudah mulai dihancurkan otoritas Saudi digantikan bangunan baru.

Mufti Agung Saudi Syekh Abdul Aziz Bin Abdullah al-Syekh tidak membantah atau membenarkan informasi tersebut. Namun dia menyatakan bahwa umat sebaiknya memandang isu ini dari kepentingan Saudi supaya jamaah haji bisa beribadah lebih nyaman. Lagipula, sering terjadi praktik menjurus syirik, yakni memuja rasul berlebihan, di lokasi tersebut.

"Tidak ada bukti bahwa rumah dan bangunan bawah tanah itu adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad. Sehingga dilarang bagi jamaah untuk beribadah atau berdoa di sini," ujarnya seperti dilansir Press TV, Sabtu (15/11).
Lokasi rumah yang menjadi situs kelahiran nabi di sisi barat daya Masjidil Haram. Adapun dari informasi beredar, proyek ini sekaligus menambah mal, bukan hanya memperluas masjid.
Alawi tidak yakin keputusan ulama Saudi sudah mempertimbangkan masukan sejarawan. Bila tempat itu dianggap keliru, mengapa kerajaan dulu membangun perpustakaan di atas ruang bawah tanah sebagai monumen.

Dengan berakhirnya musim haji, Alawi khawatir tempat kelahiran Nabi Muhammad sepenuhnya hancur pada Desember mendatang.
"Tanpa ada gerakan konkret, situs itu tinggal sejarah. Saya mengusulkan kita berusaha jaga ruangan yang menjadi tempat kelahiran nabi," ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia sudah geger saat mendengar rencana Saudi memindahkan makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi di Kota Madinah muncul. Proposal itu muncul dalam dokumen sepanjang 61 halaman. Disebutkan makam nabi akan dipindahkan ke pemakaman al-Baqi. Sisa-sisa jenazah nabi nantinya akan dikuburkan tanpa nisan atau tanpa identitas.

Mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi menyerukan umat Islam di seluruh dunia tegas menolak rencana tersebut. Bukan karena mendukung praktik syirik, melainkan situs-situs bersejarah tersebut penting untuk dijadikan saksi sejarah.

"Sebaiknya pemerintah Indonesia bisa melakukan penolakan, dan juga MUI serta seluruh ulama di Indonesia," kata Hasyim.

September lalu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sampai melobi Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.

Sumber | Merdeka.com

Bagikan

Jangan lewatkan

Situs Kelahiran Nabi Di Ratakan Oleh Pemerintah Saudi
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

2 comments

Tulis comments
avatar
17 November 2014 at 12:44

Sayang banget kalau situs bersejarah itu dihancurkan... sejujurnya saya selaku orang muslim ingin ke tanah suci tidak hanya untuk ibadah haji saja, melainkan juga berziarah ke makam Nabi SAW dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah Beliau SAW..

Reply

1. Kami membutuhkan kritik dan saran anda.
2. Kritik dan saran anda sangat diperlukan oleh kami agar kami bisa lebih baik lagi.
3. Berkomentarlah yang bermanfaat

t