Menjadi anak kecil yang selalu didekap ibu, lalu beranjak remaja yang ingin selalu bebas dari ibu, sampai akhirnya menjadi orang dewasa yang kemudian jadi ibu adalah sirkulasi yang cukup membingungkan. Di satu titik, kamu akan selalu ingin didekap ibu. Lalu saat remaja sampai dewasa, kamu selalu ingin ‘terbebas’ dari ibu. Hingga pada akhirnya kamu menjadi ibu, kamu rindu pelukan ibu.
Nah, saat kamu ingin ‘terbebas’ dari ibu, mungkin kamu akan merasa sebal dengan 10 hal ini. Tapi percayalah, di saat usiamu sudah dewasa dan beranjak menjadi ibu, kamu akan kangen semua hal itu
Sebentar-Sebentar SMS atau Telepon Tanya “Lagi Apa?”
Mungkin kamu sedikit risih dengan kebiasaan ibumu yang sebentar-sebentar SMS atau telepon untuk menanyakan kabar, sedang apa, di mana, bersama siapa, atau cuma sekadar tanya “udah makan belum?” yang jelas-jelas saat itu dia tahu kalau kamu sedang bekerja. Alhasil, kamu akan menjawab pertanyaan dengan ketus “ya lagi kerjalah!” atau malah tidak menjawab sama sekali.
Tapi, percayalah kalau kebiasaan ibu yang satu ini akan kamu rindukan kelak. Ketika beliau sudah percaya penuh padamu bahwa kamu sudah tidak membutuhkan perhatiannya lagi. Atau ketika beliau sudah memutuskan untuk tidak mau mencampuri urusanmu lagi.
Sebentar-Sebentar Marah Gara-Gara Kelakuanmu
Menjadi cerewet dan marah gara-gara kelakuanmu adalah hal yang biasanya dilakukan oleh semua orang tua, terutama ibu. Ibu akan marah kalau kamu memecahkan sesuatu di rumah, ibu akan cerewet kalau kamu tidak menyimpan barang pada tempatnya, ibu akan marah kalau kamu pulang telat tanpa kabar, dan ibu juga akan marah kalau kamu enggak mau dimarahi ibu.
Tapi suatu saat, ketika ibumu tidak lagi cerewet seperti dulu karena termakan usia; atau ketika ibumu sudah tidak marah-marah lagi hanya karena takut kamu marah balik, kamulah yang akan kangen momen cerewet dan marah-marah sang Pelita yang satu ini. Jadi, biarkan saja ibumu marah-marah karena itu tandanya beliau sayang padamu dan sedang mendidikmu untuk menjadi dirimu sendiri.
Ketika Ibu Bilang “Tidak”
Saat kamu meminta sesuatu dan ibumu menjawab “tidak”, percayalah kalau ibumu lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Kalaupun tidak, itu hanya cara menunda yang paling tepat untuk membuatmu bahagia. Seiring berjalannya waktu, kamu pun akan menemukan alasan kenapa ibu mengatakan “tidak” terhadap sesuatu yang kamu inginkan. Lantas semakin lama, kamu pun akan kangen masa-masa tersebut: Ketika ibu bilang “tidak” dan kamu berpikir buruk tentangnya.
Ketika Ibu Bilang, “Lihat Adikmu!”
Kamu pasti sangat kesal ketika ibu membanding-bandingkan kelebihanmu dengan adik atau kakakmu. Tapi, yakinlah kalau ini bukan tanda bahwa ibumu pilih kasih. Ini adalah tanda kalau ibumu ingin melihat kamu dan saudara-saudaramu tumbuh menjadi manusia yang baik dan sempurna di matanya. Ketika beliau sudah tidak mampu membandingkan, kamulah yang akan kangen momen-momen ini karena sudah tidak ada ibu yang cerewet saat kamu bertingkah tidak baik.
Ketika Ibu Menghujanimu dengan Petuah
Kamu pasti sangat kesal saat mendengar ibumu menghujanimu dengan berbagai macam nasihat dan petuah agar kelak kamu bahagia, agar kelak kamu sukses, agar kelak kamu tidak menyesal. Namun ketika semuanya sudah terlaksana dan ibumu tidak lagi menghujanimu dengan petuah, kamulah yang akan benar-benar kangen momen tersebut.
Saat Kamu Sakit dan Ibumu Over Protective
Kamu tentu akan sebal saat sedang sakit dan ibumu terus-terusan mengawasi apa yang kamu makan, apa yang kamu minum, apa yang kamu lakukan, dan kapan waktunya kamu tidur. Kamu mungkin akan berpikir bahwa ibumu terlalu perhatian dan terlalu menganggapmu anak kecil. Tapi percayalah, suatu hari kamu akan kangen perhatian yang ‘terlalu’ ini dari sang ibu.
Saat Ibumu Bilang “Kangen”
Kamu mungkin akan jengah ketika mendapati kabar dari ibu yang cuma bilang “kangen” padahal satu jam lalu kamu masih bersamanya. Kamu mungkin akan merasa seperti anak kecil yang dikekang oleh sang ibu. Tapi percayalah, suatu saat kamu pun akan merasakan hal ini pada anak-anakmu dan kamu pun akan merindukan hal ini dari ibumu.
Saat Ibumu Bertingkah Seperti Anak-Anak
Kamu mungkin akan sangat sebal melihat kelakuan ibumu yang kembali seperti anak-anak. Sebentar-sebentar marah, sebentar-sebentar menangis, sebentar-sebentar sakit hati, dan sebentar-sebentar ingin bertemu denganmu. Tapi ketahuilah, di balik tingkah yang kekanak-kanakan ini sebenarnya tersimpan rindu yang besar darinya akan masa kanak-kanakmu. Dan suatu hari, rindu inilah yang akan kamu temui di penghujung usia yang hampir senja.
Saat Ibu Menangis Tanpa Sebab
Ketika ibumu menangis tanpa sebab, percayalah kalau beliau justru sedang merasakan kesedihan terdalamnya. Karena tanpa rasa sedih dan kecewa, ibumu pasti tidak akan mau mengeluarkan tangisnya di hadapan anak yang dicintainya. Kamu akan merasa kesal karena ibumu seperti kanak-kanak. Tapi ketika beliau sudah pergi, kamulah yang akan menangis kangen dengan momen-momen ini.
Ketika Ibu Berbicara Tentang Hidup, dan Kini Beliau Sudah Tak Lagi Ada
Ketika ibumu berbicara tentang persoalan-persoalan hidup, percayalah bahwa beliau sedang mengajarimu makna kehidupan dengan suara kehidupan yang sudah diselaminya. Yakinlah kalau suatu saat, pelajaran tentang hidup ini akan kamu serap dan berguna untuk masa depanmu. Meskipun dengan banyak petuah dan nasihat yang menjemukan, tetaplah dengarkan ibumu berbicara. Sebab kamu akan merindunya saat beliau sudah tidak lagi hidup di sampingmu.
Sebelum terlambat, ucapkan maaf untuk semua salah, ucapkan terima kasih untuk semua kasih sayangnya, dan ucapkan “I Love u Mom”
