Showing posts with label Berita Unik. Show all posts
Showing posts with label Berita Unik. Show all posts

Tuesday 23 December 2014

Pamer kemesraan di Facebook tanda hubungan yang tidak bahagia

Pamer kemesraan di Facebook tanda hubungan yang tidak bahagia

Pasti kamu punya teman yang hobi update status 'penuh cinta' atau mengumbar foto-foto mesra dengan pasangan di Facebook. Saking seringnya status dan foto-foto seperti ini mampir di linimasa-mu, kamu sampai bete dibuatnya. Apalagi kalau kamu sedang jomblo. Makin makan hati, kan?

Tetapi sebenarnya kamu tidak perlu iri, kok. Sebab pamer kemesraan di jejaring sosial seperti ini ternyata tidak membuktikan kalau pasangan tersebut bahagia. Justru sebaliknya, orang cenderung 'mempertontonkan' hubungan di depan publik saat mereka tidak benar-benar yakin dengan perasaan pasangan.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah studi yang dilakukan oleh Social Psychology Bulletin. Dilansir situs Real Simple, Lydia Emery dari Northwestern University melakukan survei terhadap 108 pasangan di Kanada. Setiap responden memasang status 'berpacaran' di Facebook dan membuat catatan harian mengenai kehidupan pribadi masing-masing.

Ketika catatan harian responden dibandingkan dengan aktivitas mereka di Facebook, para responden lebih sering memperbarui status, foto, atau pos yang berkaitan dengan pasangan mereka saat merasa galau dengan hubungan mereka.

Hasil pengamatan para analis menunjukkan kalau Facebook merupakan ajang untuk berpura-pura. Penelitian dari Aalto University, Finlandia membuktikan kalau orang cenderung memasang foto atau profil yang 'dipoles' untuk memenuhi ekspektasi sosial dan menjaga reputasi di jejaring sosial. Sementara penelitian Albright College menemukan kalau para pasangan menggunakan Facebook untuk memantau aktivitas pasangan dan memastikan kalau hubungan mereka baik-baik saja.

Jadi, lain kali kamu menemukan status atau foto mesra milik salah satu kenalan yang mampir di jejaring sosialmu, tak perlu galau atau mencibir. Bisa jadi kamu malah lebih bahagia daripada mereka.
Baca selengkapnya

Monday 22 December 2014

Kisah kakek miskin di KRL tolak uang Rp 100 ribu jadi viral

Kisah kakek miskin di KRL tolak uang Rp 100 ribu jadi viral
Kisah seorang pasangan orang tua yang miskin namun tetap menolak pemberian orang lain menjadi viral di media sosial. Cerita tentang keduanya saat menumpang kereta ini dibagikan sejumlah pengguna facebook, hingga mendapat banyak pujian dari pembacanya. Walau belum diketahui kebenaran kisah ini.

Cerita tersebut dibagikan pertama kali oleh pengguna medsos bernama Wahyu Hidayat Ar Rasyid. Dalam tulisannya, dia menceritakan pandangan negatifnya saat melihat pasangan kakek nenek tersebut saat menaiki Commuter Line jurusan Bogor-Kota.

Dari pandangannya, pasangan suami istri ini mengenakan pakaian yang kumal dan berantakan, dan tercium bau tidak sedap dari tubuh mereka. Diceritakan pula bagaimana seorang ibu yang terpaksa berpindah tempat duduk karena diduganya tidak tahan mencium bau badan pasangan tersebut.

"Awalnya saya berpikir bahwa Ibu dan Bapak ini adalah seorang pengemis. Hingga Allah kembali menghentakkan hati saya dengan pembelajaran yang luar biasa pada hari itu," tulis Wahyu Hidayat.

Sembari menikmati perjalanan, dia memperhatikan sosok pemuda yang mendekati pasangan kakek nenek tersebut dengan gaya stylist dan mengenakan headset di kepalanya. Tanpa canggung, pemuda itu bertanya mengenai asal usul sang kakek, sementara orang lain berusaha menjauh karena tidak tahan mencium baunya.

Dengan gayanya yang sedikit cuek, pemuda tersebut tiba-tiba mengambil dompetnya dan memberikan selembar uang senilai Rp 100 ribu. Ternyata, pemberian itu ditolak mentah-mentah oleh sang kakek.

"Sungguh agamaku melarangku menjadi seorang pengemis yang menengadahkan tangan menunggu bantuan uang dari si tuan kaya raya, kuyakin Tuhanku Maha Kaya, sangat kaya.

Saya tahu niat ananda adalah untuk membantu kami, dan sungguh saya yakin bahwa Allah lah yang telah mengirimmu kepada kami, namun mohon maaf nak saya tak bisa menerima itu, saya tak ingin sebuah kisah dari perjalanan perjuangan hidup kami mencari rezeki, terdapat sebuah kisah bahwa kami menerima uang dari orang lain dikarenakan kasihan dengan kondisi kami. Saya yakin nak, sebentar lagi Allah akan memberikan rezeki bagi kami dengan cara yang lebih baik dari ini, iya saya yakin sebentar lagi nak, sebentar lagi," ucap kakek kepada sang pemuda.

Setelah berucap, kakek tersebut lantas bersiap turun di Stasiun Gondangdia bersama istrinya. Sepeninggal mereka, penulis mengaku kagum dengan keteguhan sang kakek yang menolak pemberian orang lain tanpa bekerja keras.

"Semoga Allah memaafkan prasangka saya yang menganggap Bapak dan Ibu itu adalah seorang pengemis. Sungguh mereka sebenar benarnya hamba Allah yang bertebaran di muka bumi dan mencari rezeki Allah layaknya seorang pahlawan," tutupnya.

Meski sudah menjadi viral di media sosial, namun tidak diketahui apakah kisah yang dituliskan Wahyu tersebut benar-benar nyata atau rekaan. Namun, cerita yang dituliskannya mengingatkan kita untuk tidak memandang sebelah mata penampilan orang lain.
Baca selengkapnya

Wednesday 19 November 2014

Kebohongan Pria Yang Mengaku Bisa Bertelur

Kebohongan Pria Yang Mengaku Bisa Bertelur
Perlahan tapi pasti, kebohongan Sinin (46) warga Penjaringan, Jakarta Utara yang mengaku bisa mengeluarkan benda mirip telur ayam terbongkar. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Jakarta di Rumah Sakit Hewan Bogor.

Kepala dokter IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Dedi mengatakan, sejak awal dirinya sudah tidak percaya pertama kali Sinin yang akrab disapa Kong Naim itu datang dan diperiksa mengenai medisnya di RSUD Koja.

"Saya dari awal udah gak percaya. Pertama megang saya udah ngira itu telur ayam. Sangat tidak mungkin secara medis ada manusia bisa mengeluarkan telur ayam dari tubuhnya, ketika saya mau pecahin dia larang karena menurutnya kalau dipecahin nanti badannya sakit," ujar Dedi.

Selain itu, dari awal memang pihak RSUD Koja tidak mempunyai wewenang untuk memeriksa telur tersebut. Namun karena adanya permintaan dari Sudinkes untuk diperiksa secara medis. Maka pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap Kong Naim.

"Sebenarnya kami tidak berwenang untuk melakukan pemeriksaan dia (Sinin). Tapi karena adanya permintaan dari Sudinkes maka kami lakukan pemeriksaan secara medis, hasilnya memang tidak ada gejala apa-apa," tandasnya.

Sebelumnya, Sinin sempat membuat geger warga Penjaringan, Jakarta Utara. Pria ini berkali-kali mengeluarkan benda berwarna putih seperti telur dari anusnya.

Dedi telah mengaku ada kejanggalan atas pengakuan Kong Naim. Pasalnya, tak ada bekas merah atau lecet pada duburnya. "Harusnya ada. Makanya dirawat di sini untuk kami observasi, apa benar bertelur atau tidak. Nah, dua hari ini tidak ada tanda-tanda itu," ujarnya.
Baca selengkapnya

Saturday 31 May 2014

Seorang Ibu di Kupang Melahirkan Seekor Tokek


Seorang Ibu di Kupang Melahirkan Seekor Tokek
AkuDuluAnak.Tk - Nelci Nubatonis, warga Kampung Oemolo, Desa Oenuntono, Kecamatan Oemofa, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/5/2014) pagi tadi, melahirkan seekor anak tokek.

Proses persalinan Nelci dibantu oleh seorang bidan Puskesmas Oenuntono yang bernama Josephine Lydia Hellen Wadu di rumah Nelci.

Josephine Lydia Hellen Wadu kepada Kompas.com, Jumat (30/5/2014) sore, mengatakan, proses persalinan terpaksa dilakukan di rumah pasien karena jarak perjalanan ke puskesmas memakan waktu sekitar empat jam.

"Proses melahirkan tadi pagi pukul 05.30 Wita. Kandungannya juga sudah berusia delapan bulan. Saat melahirkan, tidak tahu juga, tiba-tiba keluar lendir darah bersamaan dengan tokek itu," ungkap Josephine.

Josephine pun sempat terkejut karena baru melihat kejadian itu. Karena aneh dengan kejadian tersebut, ibu dan tokek itu kemudian dibawa ke Puskesmas Oenuntono pada siang hari sekitar pukul 14.30 Wita.

"Kita juga tidak menanyakan kepada pasien kenapa bisa terjadi seperti ini. Namun, informasi dari warga di sekitar sini yang mengenal pasien menyatakan kalau selama ini kemungkinan mereka bertapa," beber Josephine.

Pasien sendiri, kata Josephine, mempunyai suami bernama Wempi Loasana dan anak tokek ini adalah anak ketiga dari pasangan tersebut.

Baca selengkapnya

Sunday 30 March 2014

Penyesalan Fotografer "Wallpaper" Windows XP

Penyesalan Fotografer "Wallpaper" Windows XP
AkuDuluAnak.Tk - Bukit hijau, langit biru, dan awan putih yang menggantung sudah menjadi pemandangan yang umum dijumpai di layar komputer pengguna. Pengguna sistem operasi Microsoft Windows XP pasti familiar dengan wallpaper standar yang mempunyai nama "Bliss" tersebut.

Foto tersebut diambil oleh Charles O'Rear saat berkendara dari wilayah Napa ke Sonoma di California, Amerika Serikat, tahun 1996.

Saat mengendarai mobil, O'Rear melihat pemandangan yang menarik perhatiannya. Ia lalu berhenti dan mengeluarkan kamera medium-format Mamiya RZ67. Lalu "jepret!" jadilah foto pemandangan yang legendaris tersebut. O'Rear mengaku foto tersebut diambil seperti apa adanya, tanpa sentuhan aplikasi pengolah foto.
Kini, saat Microsoft akan menghentikan dukungannya terhadap sistem operasi Windows XP, O'Rear mengungkapkan kekecewaannya. Pasalnya, foto pemandangan yang ia abadikan tadi dibeli oleh Microsoft, 13 tahun yang lalu, dengan kesepakatan sekali bayar, alih-alih menarik lisensi.
"Andai saya tahu kalau foto tersebut akan populer, dan tahu jumlah komputer yang menggunakannya, pasti saya akan negosiasi tentang persetujuannya (yang lebih baik)," ujar O'Rear seperti dikutip Sydney Morning Herald, Rabu (26/3/2014).
"Kesepakatannya bukan berdasar royalti, melainkan hanya seperti 'ini bayaran untuk foto kamu, terima kasih dan kami akan memasangnya di komputer'," demikian cerita O'Rear. Video wawancara dengan O'Rear bisa dilihat melalui tautan berikut ini.

Kekecewaan O'Rear memang bisa dimaklumi karena, menurut perhitungan ahli teknologi, wallpaper Windows XP tersebut hingga saat ini telah dilihat oleh lebih dari 1 miliar kali. Jika Windows XP sampai terjual 1 miliar kopi, dan Microsoft membayar O'Rear satu persennya saja, maka pendapatan O'Rear akan mencapai 10 juta dollar AS.
O'Rear sendiri kini telah berusia 73 tahun. Sepanjang kariernya menjadi fotografer, yakni selama lebih kurang 36 tahun, foto-fotonya telah dimuat di berbagai terbitan terkenal, seperti Los Angeles Times dan National Geographic. Dia pun terlibat dalam berbagai proyek dokumentasi besar.
Baca selengkapnya

Thursday 13 March 2014

Mitos keangkeran 2 kabupaten jadi pantangan dikunjungi presiden

Mitos keangkeran 2 kabupaten jadi pantangan dikunjungi presiden
AkuDuluAnak.Tk - Mitos memang sudah melekat sejak lama di bumi Nusantara, salah satunya di Jawa. Mitos didefinisikan sebagai cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah-kisah lama berisi penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya.

Bagi sebagian masyarakat, terutama para penuturnya, Mitos ini dianggap benar-benar terjadi. Misalnya mitos keangkeran dua kabupaten, yakni Kediri dan Bojonegoro di Jawa Timur yang menjadi pantangan presiden RI untuk dikunjungi.

Konon, mitos yang berkembang di tengah masyarakat setempat, bila presiden RI berkunjung ke dua daerah itu bakal lengser. Entah karena kebetulan atau tidak, tapi beberapa presiden yang berkunjung ke Kediri--sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY )--selalu lengser.

Presiden Soekarno , BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ), lengser setelah tak lama berkunjung ke kota tahu itu. Bahkan sepanjang pemerintahannya selama 32 tahun, Soeharto tidak pernah menginjakkan kaki ke Kediri.

Dalam riwayat Babat Kadhiri, konon terdapat kutukan pada kerajaan Kediri tatkala terlibat dalam peperangan dengan musuh. Bunyinya, "Jika pasukan Kediri menyerang musuh di daerah lawan lebih dulu akan selalu memenangkan pertempuran, akan tetapi sebaliknya jika musuh langsung menyerang ke pusat kerajaan Kediri lebih dulu maka musuh itu akan selalu berhasil memperoleh kemenangan yang gemilang."

Barangkali karena kutukan itulah konon para presiden RI selalu menghindari untuk singgah ke kota Kediri dalam setiap perjalanan di wilayah Jawa Timur. Ada yang menafsirkan, tatkala presiden berani singgah ke Kediri, maka posisi mereka bakal mudah diserang oleh musuh atau lawan politiknya.

Namun kisah tutur masyarakat setempat mengaitkan kutukan itu dengan tempat, misalnya Simpang Lima Gumul di Kediri, yang dipercaya sebagai pusat Kerajaan Kediri. Sementara kisah lain mengaitkan mitos dengan kutukan Sungai Brantas yang menjadi tapal batas Kerajaan Kediri, yakni bila ada raja, kini disebut presiden, masuk ke Kediri melewati Sungai Berantas maka akan lengser.

Boleh percaya boleh tidak, tapi Presiden SBY pernah mendengar cerita itu, dan untuk menghormatinya memilih melewati jalan melingkar lewat Blitar sebelum ke Kediri menemui korban letusan Gunung Kelud.

"Kemarin saya mau ke Kediri, sms masuk luar biasa, Pak SBY jangan ke kediri nanti anda jatuh," kata Presiden SBY saat membuka Musyawarah Nasional FKPPI, di Caringin Bogor, 29 Oktober 2007.

Kabupaten yang memiliki mitos mirip adalah Bojonegoro. Konon, dari enam presiden di Indonesia, hanya Soekarno yang pernah menginjakkan kaki di daerah yang lekat dengan legenda Angling Dharma itu.

"Tidak ada satu presiden yang menginjakkan kakinya di sini. Tidak tahu kenapa," kata Gus Mul, salah seorang tokoh masyarakat di Bojonegoro Senin lalu.

Namun, dari cerita yang dia tahu, ada mitos yang beredar di kalangan masyarakat bahwa jika presiden mampir di Bojonegoro, dia akan turun dari tahta. Sebagai seorang tokoh pemuka agama, Gus Mul mengenyampingkan mitos tersebut. "Itu hanya mitos. Kalau mau datang ya datang saja," ujar Gus Mul.

Memang belum banyak fakta mitos ini terjadi di Bojonegoro. Namun agaknya kisah tutur masyarakat setempat memang ada, misalnya orang-orang tua dulu yang menyebut pantang dalam peperangan lebih dulu menyeberangi bengawan sore (sekarang bengawan Solo). Barang siapa yang menyeberang lebih dulu pasti bakal kalah. Kisah ini terbukti dalam kisah peperangan hebat di bengawan Solo yang menewaskan Arya Penangsang alias Aryo Jipang, penguasa Kadipaten Jipang.

Arya Penangsang tewas bersama kudanya si Garak Rimang, setelah dikeroyok prajurit Sultan Pajang, Sultan Hadiwijaya alias Maskarebet atau Jaka Tingkir. Dalam cerita buku Babad Tanah Jawi yang disusun oleh W.L. Olthof di Leiden, Belanda pada 1941, untuk membunuh Arya Penangsang yang pemberang itu memang sulit karena kesaktiannya tiada tanding. Namun akhirnya Arya Penangsang mati dicacah pedang dan tombak setelah dia melanggar kutukan, yakni menyerang lebih dulu dengan menyeberang bengawan.
Baca selengkapnya

Misteri Orang Bunian, makhluk halus yang culik Malaysia Airlines

Misteri Orang Bunian, makhluk halus yang culik Malaysia Airlines
Ilustrasi Orang Bunian

AkuDuluAnak.Tk - Dukun sakti Malaysia, Ibrahim Mat Zin, menyatakan bahwa kemungkinan penumpang Malaysia Airlines yang hilang di Laut China Selatan dibawa oleh makhluk halus bernama Orang Bunian. Sebenarnya, siapa orang Bunian ini?

Orang Bunian adalah sebutan orang Melayu terhadap makhluk halus sejenis manusia yang tinggal di dunia mereka sendiri dan terkadang sering mampir ke dunia nyata. Disebutkan, hanya orang tertentu saja, yang dibekali ilmu gaib misalnya, yang bisa mengetahui keberadaan mereka.

Di Indonesia, Orang Bunian sering diartikan sebagai Peri. Namun, sebenarnya hal ini kurang tepat karena Bunian sendiri berarti orang yang bersembunyi atau orang yang bersiul dalam Bahasa melayu.

Penampakan mereka mirip dengan kebanyakan orang Asia Tenggara, memiliki postur tidak terlalu tinggi, rambut hitam, dan kulit sawo matang. mereka biasanya terlihat cantik dan tampan sehingga kemudian disejajarkan dengan Peri.

Orang Bunian disebutkan tinggal di dimensi lain dari yang didiami manusia. Seperti manusia, mereka juga berkeluarga dan memiliki struktur sosialnya.

Tidak ada perbedaan mencolok jika kita membandingkan Orang Bunian dengan manusia biasa. Maka dari itu, banyak cerita kemudian menyebutkan bahwa Orang Bunian bisa jatuh cinta dengan manusia biasa, atau sebaliknya.

Jika hal ini terjadi, maka biasanya Orang Bunian akan membawa orang yang dicintainya itu ke dunia gaibnya dan dinikahi untuk selamanya. Sehingga, ada kemungkinan para penumpang Malaysia Airlines saat ini telah dibawa ke dunia Orang Bunian ini.

Hingga saat ini memang belum ada kepastian apakah keberadaan Orang Bunian bisa dibuktikan dengan cara ilmiah. Berita mengenai mereka pun hanya bersumber dari cerita rakyat atau dongeng yang tidak diketahui sumbernya.
Baca selengkapnya

Thursday 27 February 2014

Lima alasan Arkand Bodhana ganti nama Indonesia jadi Nusantara

Lima alasan Arkand Bodhana ganti nama Indonesia jadi Nusantara
AkuDuluAnak.Tk - Arkand Bodhana Zeshaprajna yang selama ini bergelut di dunia metafisika mengusulkan agar nama negara Indonesia diganti menjadi Nusantara. Bukan tanpa alasan bagi Arkand untuk mengganti nama republik ini yang sudah terlanjur melekat itu.

Menurut Arkand, nama Indonesia dalam dunia metafisika tidak memberi energi yang positif bagi bangsa ini. Arkand yang sudah menekuni dunia selama 20 tahun ini meyakini nama Nusantara akan membuat nasib bangsa ini lebih baik.

Menurut Arkand, banyak kebudayaan di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak. Begitupun dengan negara, jika bangsanya sering sakit-sakitan, maka mengganti nama negara bisa jadi solusi.

Lalu apa alasan Arkand merubah nama Indonesia menjadi Nusantara? Berikut lima penjelasan Arkand tentang pentingnya arti sebuah nama.

1. Nama adalah ideasi dan energi

 Ungkapan apalah arti sebuah nama tidak berlaku bagi Arkand Bodhana Zeshaprajna. Bagi pria yang telah menggeluti dunia metafisika ini, nama mengandung ideasi dan energi bukan sembarang sebutan.

"Nama dibutuhkan untuk memanggil seseorang atau objek. Nama bukanlah sekadar kata atau kumpulan kata, melainkan mengandung ideasi dan energi. Ilmu fisika menyebut energi bersifat kekal, tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan. Segala sesuatu di alam semesta ini memiliki energi, termasuk nama," ujar Arkand Bodhana Zeshaprajna dalam situsnya http://arkand.com/

Dalam pandangan metafisika Arkand, nama Indonesia untuk penyebutan republik ini dinilai tidak tepat. Dia pun mengusulkan agar nama Republik Indonesia diganti dengan Nusantara, penyebutan yang sudah sering digunakan di zaman Majapahit.

2. Nama Indonesia Hanya Punya  Synchronicity Value sebesar 0.5

Arkand Bodhana Zeshaprajna mengusulkan nama negara Indonesia dengan Nusantara. Dalam pandangan metafisika, nama Indonesia hanya memiliki Synchronicity Value sebesar 0.5. Synchronicity Value adalah paramater dalam Arkand secret code untuk menganalisa sebuah nama.

Menurut Arkand, rentang Synchronicity Value berada di kisaran 0,05 hingga 1,0. Sedangkan Synchronicity Value yang positif berada di angka 0,8 hingga 1,0. Nama Indonesia sendiri kata Arkand hanya memiliki Synchronicity Value 0,5.

"Bahwa negara-negara maju memiliki struktur nama yang berkualitas baik dan negara-negara yang belum juga maju dan tetap miskin memiliki struktur nama yang berkualitas rendah," tulis Arkand dalam situsnya

3. Coherence Value 0.2

Lima alasan Arkand Bodhana ganti nama Indonesia jadi NusantaraParamater lain yang digunakan Arkand adalah Coherence Value. Coherence Value menunjukkan struktur kode-kode dalam diri sendiri yang saling berkaitan satu dengan kode yang lainnya. Rentang Coherence Value berada di kisaran 0,1 hingga 1,0. Sedangkan nilai positifnya di kisaran 0,7 hingga 1,0.

Dari pengamatan Arkand, Indonesia hanya memiliki Coherence Value sebesar 0,2. Hal ini jauh dari bagus sehingga nama Indonesia harus diganti dengan nama yang lebih baik, yakni Nusantara.

Coherence Value dalam kehidupan bisa dilihat dari cara seseorang atau negara menguasai satu atau beberapa keahlian. Semakin tinggi Coherence Value tingkat penguasaan terhadap keahlian semakin baik.

4. Nama Indonesia pemberian bangsa lain

 Menurut Arkand, kata Indonesia bukan berasal dari orang Indonesia atau pribumi. Hal ini membuat perjalanan bangsa kini menjadi terseok-seok.

James Richardson Logan pada tahun 1850 menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago (Etnologi dari Kepulauan Hindia). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan kesetujuannya tentang perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago (Kepulauan Hindia) terlalu panjang dan membingungkan.

Logan kemudian memungut nama Indunesia yang sebelumnya diperkenalkan oleh George Samuel Windsor Earl, seorang ahli etnologi bangsa Inggris. Oleh Logan, huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk di kepulauan ini adalah Indian, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa.

"Asal-usul kata yang ternyata bukanlah hasil karya putra bangsa dan struktur kata yang ternyata tidak baik, yang terbuktikan dengan kondisi bangsa dan negara hingga saat ini yang semakin buruk membangkitkan pemikiran untuk mengganti nama negara Indonesia," ujar Arkand.

5. Indonesia sering sakit-sakitan

Menurut Arkand, banyak kebudayaan di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak. Begitupun dengan negara, jika bangsanya sering sakit-sakitan, maka mengganti nama negara bisa jadi solusi.

"Jika di banyak budaya di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak melalui pendekatan budaya dan religiusitas, maka saat ini kita mendekatinya juga melalui pendekatan budaya, religiusitas dan ilmu pengetahuan. Tiga pendekatan ini menemukan satu kata: Nusantara," tutup Arkand.

Sumber | Merdeka.com
Baca selengkapnya
t