Penjelasan Tentang Sleep Paralysis
Fenomena tindihan kerap dikaitkan dengan keberadaan makhluk halus di
sekitar kita saat kita sedang tidur. Kelumpuhan sesaat tubuh, hingga
penampakan sosok gaib saat tindihan terjadi semakin menguatkan
keberadaan hantu.
Sayangnya alasan itu ditolak mentah-mentah oleh ilmuwan dari Universitas California. Menurut mereka, tindihan disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada bagian otak yang membawa peta 'diri'.
Tindihan biasanya terjadi saat masa 'rapid eye movement' (REM) atau yang biasa dikenal dengan masa bermimpi. Saat tindihan terjadi, orang biasanya akan terbangun namun otot-otot tubuh mereka terasa lumpuh.
Berdasarkan teori pertama ilmuwan, hal ini adalah bentuk mekanisme perlindungan diri untuk mencegah tubuh melakukan 'sleep walking' alias tidur sambil berjalan saat REM berlangsung. Lalu, bagaimana dengan dengan kemunculan sosok hantu dan rasa sesak di dada yang biasa terjadi saat tindihan?
Ilmuwan mengatakan bila rasa sesak dan penampakan itu diakibatkan oleh gangguan sesaat otak ketika masa REM berlangsung. Pada otak bagian tengah atas (parietal lobe), terdapat bagian yang menyimpan gambar duplikasi dari kita sendiri.
Saat kita tiba-tiba terbangun ketika REM berlangsung, bagian parietal lobe juga bertugas menginstruksikan otot untuk bergerak. Akan tetapi, saat itu terjadi kondisi tubuh kita sejatinya masih dalam tahap REM yang notabene adalah fase kelumpuhan sesaat.
Nah, perintah otak yang bertentangan dengan kondisi REM itulah yang akhirnya menimbulkan gangguan pada otak yang berujung pada halusinasi. Terkadang bagian otak juga cukup 'memaksa' otot tubuh untuk bergerak yang dapat memicu rasa sesak di dada.
"Penampakan hantu bisa jadi merupakan hasil dari usaha otak untuk membayangkan tubuhnya sendiri bergerak, yang berakibat pada munculnya sosok halusinasi," ujar Dr Baland Jalal dari Universitas California, Daily Mail (21/01).
Dr. Jalal juga menambahkan bila seseorang yang merasa salah satu tubuhnya tidak bisa digerakkan, misalnya kaki, akan melihat hantu yang tidak mempunyai kaki.
Sayangnya alasan itu ditolak mentah-mentah oleh ilmuwan dari Universitas California. Menurut mereka, tindihan disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada bagian otak yang membawa peta 'diri'.
Tindihan biasanya terjadi saat masa 'rapid eye movement' (REM) atau yang biasa dikenal dengan masa bermimpi. Saat tindihan terjadi, orang biasanya akan terbangun namun otot-otot tubuh mereka terasa lumpuh.
Berdasarkan teori pertama ilmuwan, hal ini adalah bentuk mekanisme perlindungan diri untuk mencegah tubuh melakukan 'sleep walking' alias tidur sambil berjalan saat REM berlangsung. Lalu, bagaimana dengan dengan kemunculan sosok hantu dan rasa sesak di dada yang biasa terjadi saat tindihan?
Ilmuwan mengatakan bila rasa sesak dan penampakan itu diakibatkan oleh gangguan sesaat otak ketika masa REM berlangsung. Pada otak bagian tengah atas (parietal lobe), terdapat bagian yang menyimpan gambar duplikasi dari kita sendiri.
Saat kita tiba-tiba terbangun ketika REM berlangsung, bagian parietal lobe juga bertugas menginstruksikan otot untuk bergerak. Akan tetapi, saat itu terjadi kondisi tubuh kita sejatinya masih dalam tahap REM yang notabene adalah fase kelumpuhan sesaat.
Nah, perintah otak yang bertentangan dengan kondisi REM itulah yang akhirnya menimbulkan gangguan pada otak yang berujung pada halusinasi. Terkadang bagian otak juga cukup 'memaksa' otot tubuh untuk bergerak yang dapat memicu rasa sesak di dada.
"Penampakan hantu bisa jadi merupakan hasil dari usaha otak untuk membayangkan tubuhnya sendiri bergerak, yang berakibat pada munculnya sosok halusinasi," ujar Dr Baland Jalal dari Universitas California, Daily Mail (21/01).
Dr. Jalal juga menambahkan bila seseorang yang merasa salah satu tubuhnya tidak bisa digerakkan, misalnya kaki, akan melihat hantu yang tidak mempunyai kaki.